Quicktext hotel chatbot
Mengunjungi Masjid Raya Baiturrahman Pusat Peradaban Aceh
top of page
Search

Mengunjungi Masjid Raya Baiturrahman Pusat Peradaban Aceh

Banda Aceh – Ramadan 1442 Hijriyah yang jatuh pada Selasa, 13 April 2021 disambut meriah oleh seluruh masyarakat Aceh. Masyarakat disini menyambut ramadan dengan tradisi meugang dan bergotong royong membersihkan masjid. Masjid menjadi jantung dari kehidupan sosial di Aceh yang mana tidak hanya sebagai tempat ibadah, namun juga menjadi pusat peradaban.





Selama Ramadan, masyarakat memanfaatkan momen ini untuk mengisi kembali kebutuhan spiritual dengan berjamaah di masjid. Salah satu masjid yang menjadi target adalah Masjid Raya Baiturrahman di Kota Banda Aceh. Masjid Raya Baiturrahman adalah simbol agama, budaya, semangat, kekuatan, perjuangan dan nasionalisme rakyat Aceh. Masjid ini adalah landmark Banda Aceh sejak era Kesultanan Aceh dan selamat dari bencana tsunami pada 26 Desember 2004 silam.


Masjid yang mampu menampung sekitar 10 ribu jemaah di dalamnya, selalui dipenuhi oleh jamaah yang berdatangan. Pada malam pertama tarawih, terlihat jika jamaah tarawih memadati seluruh pelataran Masjid Raya Baiturrahman. Selama pandemi Covid-19, Masjid Raya melaksanakan tarawih dengan menerapkan protokol kesehatan seperti menyediakan wadah mencuci tangan dan tidak menggelar ambal masjid.


Masjid Raya yang asli dibangun pada tahun 1612 di masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda. Berlokasi tepat di pusat kota Banda Aceh, masjid ini mempunyai desain gabungan dari beberapa negara. Ketika memasuki gerbang depan masjid, anda akan melihat pelataran yang luas dengan lantai marmer dari Tiongkok. Tedapat 12 payung raksasa, suasana masjid terlihat seperti Masjid Nabawi di Madinah, Arab Saudi. Masih di halaman masjid, di arah utara ada tugu yang berbentuk menara setinggi 51 meter dan taman rerumputan.





Menuju ke arah masjid, ada sebuah kolam besar berada di tengah-tengah taman, yang sewaktu-waktu dapat memantulkan refleksi tampak depan masjid. Pantulan itu menghasilkan sebuah pemandangan yang sangat menawan.


Gaya arsitektur Masjid Raya Baiturrahman terlihat seperti Gaya arsitektur masa kebangkitan Mughal. Dengan 7 kubah yang bewarna hitam dan 8 menara berwarna putih, interior dalam dihiasi dengan dinding dan pilar yang yang ber-relief.


Kemegahan itu membuat Masjid Raya Baiturrahman menjadi tujuan kunjugan wisatawan Nasional dan Mancanegara.Pengunjung diperbolehkan untuk mengambil foto dan jangan lupa untuk berpakaian yang menutup jika anda masuk ke dalam kawasan masjid. – Siti Sharrah Dzundza, Public Relations Officer.


812 views0 comments
bottom of page